Tanggap Darurat Bencana

Women Urban Poor

admin — Tue, 14 Dec 2021 09:19:30 +0000

Women Urban Poor

admin Sel, 12/14/2021 - 16:19

Apr 2021 - Sep 2021

Informasi Program

Donor -- PT Bayer Indonesia

Lokasi -- DKI Jakarta

Program Women Urban Poor (WUP) merupakan bagian dari Program Edukasi Selfcare (Perawatan Kesehatan Mandiri) oleh Bayer Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesehatan perempuan rentan perkotaan dan keluarganya melalui pendidikan dan penguatan kelompok Pendukung Perempuan dalam rangka meningkatkan imunitas dan mitigasi risiko COVID-19. Program ini telah mendukung 3.390 perempuan rentan perkotaan di 2 kelurahan di DKI Jakarta yaitu Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara dan Keluruhan Duri Kosambi, Jakarta Barat. Program WUP memiliki 4 topik kesehatan yang menjadi fokus utama dalam program ini yaitu nutrisi mikro; anemia; kebersihan diri dan lingkungan rumah; dan pencegahan dan penanggulangan COVID-19. Kempat topik kesehatan tersebut disampaikan melalui kegiatan training dan mentoring yang disampaikan secara berjenjang dari level tenaga kesehatan professional, kader kesehatan, dan kelompok perempuan. Selain itu, program WUP juga membagikan paket vitamin dan suplemen kesehatan untuk mendukung kesehatan partisipan dan keluarganya.

Disaster Response & Recovery Program

darisandi — Tue, 17 Dec 2019 10:30:44 +0000

Disaster Response & Recovery Program

darisandi Sel, 12/17/2019 - 17:30

Tanggap Darurat Bencana

Sep 2018 - Okt 2019

Informasi Program

Donor -- Bayer Indonesia, the Scottish Government, UNICEF, Apple, Cargill Indonesia, ICDF Taiwan, Artemis, Xylem Watermark, Syngenta and Channel Foundation

Lokasi -- Sulawesi Tengah, NTB

Lombok

Serangkaian gempa bumi besar melanda Pulau Lombok pada bulan Juli hingga Agustus 2018, mulai dari 6.4 SR pada tanggal 24 Juli yang kemudian diikuti oleh 7 SR pada tanggal 5 Agustus, dan 6.2 SR pada 9 Agustus 2018. Gempa bumi tersebut menyebabkan 483 orang meninggal dunia, 1,054 luka-luka dan 431,416 orang mengungsi (Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB], 17 Agustus 2018). Gempa bumi ini telah memicu pengaktivasian peringatan dini tsunami untuk beberapa saat. Mercy Corps Indonesia (MCI) dalam menanggapi bencana ini telah menyediakan akses untuk air bersih, membangunan fasilitas sanitasi, mendistribusikan kebutuhan dasar, dan promosi kebersihan di daerah Lombok Timur. Selain itu, MCI saat ini mulai beralih ke upaya perbaikan jangka panjang untuk pemulihan ekonomi dan ketahanan melalui mata pencaharian pertanian dan pariwisata.

Sulawesi Tengah

Gempa bumi berkekuatan 7.4 SR melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018, memicu tsunami, likuifaksi, dan tanah longsor. Peristiwa ini menyebabkan setidaknya 4,340 orang meninggal dunia dan 100,028 rumah rusak (Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, 7 Januari 2019). Bahkan, lebih dari 133,000 orang masih mengungsi (UNOCHA, 14 Januari 2019). Daerah paling terdampak yang diidentifikasi oleh Pemerintah Indonesia adalah Sigi, Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong. Besaran kerugian ekonomi akibat bencana diperkirakan mencapai 40 Triliun Rupiah (sekitar USD 2.8 Miliar) dan pemulihannya diperkirakan mencapai minimal tiga tahun. Mercy Corps Indonesia (MCI) telah bekerja memenuhi kebutuhan mendesak para penyintas dari serangkaian bencana tak terduga di Palu, Sigi, dan Donggala serta kini mulai memposisikan dirinya untuk beralih ke upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi jangka panjang dan membangun ketahan, dengan penekanan untuk memulai sektor pertanian dan memastikan para petani memilki sumber yang dibutuhkan untuk maju.

Indonesia Response Team

darisandi — Tue, 17 Dec 2019 10:26:17 +0000

Indonesia Response Team

darisandi Sel, 12/17/2019 - 17:26

Tanggap Darurat Bencana

Informasi Program

Lokasi -- Indonesia

Tim Tanggap Bencana Indonesia (The Indonesia Response Team/IRT) adalah tim yang terdiri dari 30 karyawan nasional Mercy Corps Indonesia yang tersebar di seluruh program dan kantor lapangan. Anggota IRT kami bertugas untuk melaksanakan aksi tanggap bencana ketika bencana melanda Indonesia sepanjang tahun. Setelah proses seleksi yang ketat. Anggota IRT mengikuti pelatihan khusus yang membantu mengembangkan tim yang berkualitas dengan komitmen dan keahlian untuk respon bencana yang sedang berlangsung dan yang akan datang di Indonesia. Anggota IRT di seluruh Indonesia akan dikerahkan dalam waktu 24 jam untuk menghadapi kondisi sulit dan menantang ketika bencana terjadi.