Lompat ke isi utama

Para Enumerator

“Pengambilan data petani secara digital dengan Mercy Corps Indonesia memberikan kesadaran pribadi bahwa pencatatan dalam budidaya pertanian itu sangat penting"

Mercy Corps Indonesia melalui program POWER (Promoting Organization that Work to Empower Rice Farmers) melakukan kerjasama dengan pemerintah, pemangku kepentingan, tokoh adat dan mitra lainnya untuk mendampingi petani. POWER memiliki sistem monitoring data petani yang memantau produktivitas dari petani secara digital. Ada sebanyak 14.673 petani yang dipantau di wilayah program pada tahun 2020. Petani tersebut terdiri dari 10.527 petani pria dan 4.146 petani wanita. Data petani akan terus bertambah sesuai dengan tujuan dari program dan didukung sepenuhnya oleh para enumerator di wilayah dampingan. Kebanyakan enumerator adalah juga petani yang aktif berperan di kelompok tani di wilayah dampingan program. Berikut ini adalah pernyataan dari mereka setelah mengikuti kegiatan sebagai enumerator POWER di lapangan.

Enumerator dari Lombok Barat yang bernama Rajabuddin, usia 37 tahun, mengatakan: “disamping efektif dan efisien, pengambilan data secara digital yang diakses lewat handphone, membantu saya secara profesional sebagai enumerator dalam pengambilan data petani. Saya secara pribadi sangat diuntungkan karena saya sebagai enumerator yang juga merupakan ketua dari kelompok tani Darmakarya II, salah satu kelompok tani binaan program Power, Mercy Corps Indonesia, akhirnya bisa menyimpan data petani secara teratur. Saya juga semakin memahami informasi dan teknologi secara digital membantu kegiatan pertanian lebih mudah. Ini membantu saya untuk belajar dan menambah kemampuan dalam berproses ke arah digitalisasi dan semakin terbiasa dengan teknologi secara informasi digital.”

Enumerator dari Lombok Tengah yang bernama Alfiyan Huda, usia 34 tahun, mengatakan: “pengambilan data petani yang saya ikuti sejak tahun 2018, dapat memperluas jaringan saya kepada sesama petani serta berdiskusi tentang kegiatan pengembangan kelompok petani apalagi tahun 2020, saya dipercayakan sebagai sekretaris Poktan Mekar Sari dan bisa bersilaturahmi ke kelompok tani lainnya akibat kegiatan sebagai enumerator.”

Enumerator dari Subang yang bernama Sartono, usia 49 tahun, mengatakan: “data petani subang yang saya simpan akibat kegiatan pemantauan data petani Mercy Corps Indonesia, bisa digunakan untuk berkegiatan bersama dengan mitra yang ingin mendukung kelompok tani Mukti II dimana saat ini saya adalah sekretaris kelompok tani. Sebagai contohnya Nufarm datang dan berdiskusi mengenai petani dan budidaya padi, bisa saya sampaikan data dari hasil pengambilan data bersama Mercy Corps Indonesia sudah pakai aplikasi di smartphone sehingga mereka juga mengikuti teknis pengambilan data dengan cara aplikasi.”

Enumerator dari Lampung yang bernama Romadi, usia 45 tahun, mengatakan: “Saat menanyakan data petani kepada petani, saya bisa sekalian melakukan promosi kios kelompok tani kepada petani lain yang sedang saya pantau data produktivitas pertaniannya lewat kegiatan Mercy Corps Indonesia, sekaligus saya bisa melakukan kegiatan pertanian sebagai ketua kelompok tani pelita makmur.”

Enumerator dari Lampung yang bernama Muslimin, usia 31 tahun, mengatakan: “pengambilan data petani secara digital dengan Mercy Corps Indonesia memberikan kesadaran pribadi bahwa pencatatan dalam budidaya pertanian itu sangat penting khususnya saya sebagai bendahara dari Poktan Setia Tani 2 sehingga petani bisa merencanakan kegiatan yang bisa mendukung ekonomi dan peningkatan kemampuan dari kelompok tani.”